News Pangkalpinang

“KONSERVASI SATWA LIAR”

Oleh: Julfiani

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung


Konservasi berasal dari kata “conservation”, yang bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save what we have). Menurut saya, Konservasi satwa liar adalah tindakan bersama untuk melindungi spesies yang terancam punah dan hampir punah dengan melestarikan habitat aslinya. Konservasi satwa liar itu penting dilakukan karena dengan adanya konservasi satwa liar akan mendorong perkembangbiakan keturunan hewan yang terancam punah, khsusunya hewan yang melahirkan dalam jangka waktu yang lama, sehingga terancam lestarinya. Manfaat hewan liar di sekitar kita secara umum adalah mengontrol keseimbangan alam agar bumi lebih nyaman ditempati khususnya bagi manusia. Contoh misalnya kucing liar, keberadaan mereka bisa mengontrol populasi tikus sehingga manusia terhindar dari penyakit.Satwa liar penting untuk dilidungi karena peran satwa liar, sebagai unsur biotik di ekosistem, yang memiliki peran penting di dalam menjaga siklus energi. Siklus tersebut dapat digambarkan melalui kebiasaan makan memakan yang dapat dijelaskan melalui rantai makanan (food chains).
Lembaga konservasi terbagi dua, yaitu untuk kepentingan umum dan khusus. Lembaga konservasi untuk kepentingan umum terdiri atas:Kebun binatang, Taman safari, Taman satwa, Taman satwa khusus, Museum zoologi. Lembaga konservasi untuk kepentingan khusus adalah lembaga yang fokus pada fungsi penyelamatan atau rehabilitasi satwa. Lembaga konservasi untuk kepentingan khusus yaitu: Pusat penyelamatan satwa, Pusat latihan satwa khusus, Pusat rehabilitasi satwa. Satwa yang dikelola lembaga konservasi dapat diperoleh dari sitaan atau penyerahan dari pemerintah maupun masyarakat, penyerahan dari lembaga konservasi lain, tukar-menukar, pembelian untuk jenis yang tidak dilindungi, dan pengambilan atau penangkapan dari alam.
Manfaat Konservasi Satwa Liar Penting untuk Keseimbangan Lingkungan yaitu :

  1. Berfungsi sebagai pelestarian untuk generasi mendatang
    Jika tindakan konservasi tidak dilakukan, generasi mendatang tidak akan memiliki kesempatan untuk melihat beberapa satwa liar yang ada saat ini. Begitu banyak satwa liar berkurang pada tingkat yang mengkhawatirkan karena aktivitas manusia dan beberapa seperti macan tutul Amur, gorila Cross River, badak hitam dan Jawa, penyu sisik, harimau Cina Selatan, trenggiling, dan gajah Sumatera berada di ambang kepunahan.
  2. Melindungi mata pencaharian dan pengetahuan masyarakat adat
    Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan dan ekosistem alam seperti danau dan sungai selalu bergantung pada sumber daya ini untuk mata pencaharian mereka seperti memanen kayu dan kayu bakar untuk konstruksi dan memasak masing-masing ikan untuk kelangsungan hidup, dan obat-obatan tradisional, buah-buahan, sayuran, dan makanan untuk kelangsungan hidup .
    3.Penciptaan lapangan kerja
    Satwa liar telah membantu menciptakan ribuan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, di tempat-tempat yang terdapat hewan liar baik itu kebun binatang atau taman permainan, biasanya banyak ditemukan orang yang bekerja di daerah tersebut.
  3. Dapat meningkatkan ketahanan pangan
    Di antara peran paling mendasar dari manfaat konservasi satwa liar bagi manusia adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Dengan melindungi habitat alami dari degradasi dan hutan dari deforestasi, ketersediaan berbagai produk pangan akan meningkat. Alasannya adalah bahwa konservasi satwa liar membantu dalam penelitian untuk mempromosikan keragaman pertanian. Perlindungan habitat memastikan tersedianya sumber daya alam yang cukup dan andal untuk mendukung kegiatan pertanian sehingga meningkatkan ketahanan pangan.
  4. Melindungi stabilitas dan keseimbangan ekologi
    Pelestarian fauna dan flora mendorong stabilitas dan keseimbangan ekologi di dunia.
    Misalnya, jika manusia gagal untuk melestarikan satwa liar dan habitat alami, itu akan menyebabkan kerusakan sumber pasokan air yang menyebabkan kekeringan dan disertasi.
  5. Perlindungan keanekaragaman hayati dan spesies yang terancam punah
    Di hutan, banyak hewan bergantung satu sama lain melalui rantai makanan dan jaring makanan. Misalnya, hewan karnivora seperti singa, cheetah, dan macan tutul bergantung pada herbivora seperti antelop untuk kelangsungan hidupnya.
  6. Melestarikan warisan dan budaya
    Manfaat konservasi satwa liar berarti melestarikan warisan dan budaya tradisional. Beberapa tempat dikenal karena flora dan faunanya dalam kaitannya dengan praktik dan cara hidup penduduk asli, yang berarti bahwa kegagalan melestarikan lingkungan akan menyebabkan hilangnya tanah dan warisan asli mereka.
    Oleh dai itu kita sebagai generasi muda perlu untuk mendukung konservasi zoologi/satwa liar, cara yang bisa kita lakukan yaitu :
  • Tidak berfoto bersama satwa liar ; dengan tidak berfoto bersama satwa liar, artinya kita menghormati binatang-binatang tersebut untuk hidup dalam habitatnya. Hal ini juga sejalan dengan program EF World Animal Protection yang bertujuan untuk menjaga para satwa tanpa mengganggu tempat mereka hidup.
  • Tidak berburu satwa langka ; Jika memburu satwa langka maka jenis satwa di Indonesia dan keberagamannya akan semakin berkurang.Hal ini karena perburuan satwa yang kerap terjadi biasanya menggunakan alat berburu yang dapat merusak ekosistem kita. Alat berburu tersebut pun dapat membuat satwa yang diburunya terluka, terbunuh, hingga punah.
  • Mendukung upaya pelestarian satwa langka ; Semakin lestari satwa yang ada di Indonesia maka keseimbangan ekosistem pun akan tetap terjaga.
    Dengan melestarikan satwa liar, kita memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati alam dan spesies luar biasa yang hidup di dalamnya. Untuk membantu melindungi satwa liar, penting untuk memahami bagaimana spesies berinteraksi dalam ekosistem mereka, dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan dan manusia.